Batam – Di tengah gemerlap industrialisasi Batam, aroma busuk pengkhianatan terhadap negara menyeruak dari Pelabuhan Dapur 3 Barelang. Investigasi eksklusif kami mengungkap fakta mencengangkan: kawasan ini telah berubah menjadi markas besar penyelundupan rokok ilegal, sementara institusi yang seharusnya menjadi benteng terakhir—Bea Cukai Batam—justru berperan bak penonton bisu.
Bongkar Muat Rokok Ilegal Tanpa Cukai? Bebas Seperti Pasar!
Hasil investigasi lapangan menunjukkan bahwa rokok ilegal dibongkar secara terang-terangan dari kapal-kapal kayu di pelabuhan kecil tersebut. Tanpa pengawasan. Tanpa hambatan. Tanpa rasa takut. Kapal-kapal pengangkut masuk keluar pelabuhan seolah membawa sembako, bukan barang selundupan bernilai miliaran.
“Semua tahu pelabuhan ini titik rawan. Tapi mereka masih beroperasi bebas. Artinya, bukan cuma pembiaran — ini skenario sistematis,” kata narasumber internal yang minta identitasnya dirahasiakan.
Pertanyaan besar menggantung di udara: Apakah Bea Cukai Batam benar-benar tidak tahu, atau justru terlibat?
Fakta bahwa lokasi Dapur 3 sudah lama jadi pelabuhan “kotor” dan tetap saja beroperasi menimbulkan kecurigaan bahwa telah terjadi pembiaran terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).
“Kalau lembaga sekelas Bea Cukai tak bisa hentikan rokok ilegal yang diangkut pakai kapal reyot, maka kita bicara soal kebusukan di dalam sistem,” ujar aktivis anti-korupsi di Batam kepada Investigasi.News.
Rokok tanpa cukai yang diselundupkan dari Batam tidak berhenti di situ. Barang haram ini dikirim ke berbagai daerah seperti Lampung, Palembang, Jakarta, bahkan Kalimantan. Jaringan mafia ini sudah menggurita, bergerak cepat, terorganisir, dan dibiarkan tumbuh liar.
Sumber menyebut bahwa nilai transaksi bisnis ilegal ini bisa mencapai puluhan miliar rupiah per bulan, tanpa satu pun tersangka yang ditangkap hingga kini.
Tak dapat dipungkiri, banyak pihak percaya ada “backing” kuat dari oknum internal Bea Cukai maupun aparat penegak hukum lainnya.
“Mustahil kegiatan sebesar ini bisa lolos tanpa restu. Kalau bukan kongkalikong, ya jelas pengkhianatan terhadap amanah rakyat,” kata Ketua Forum Pemerhati Keuangan Negara di Batam.
Kementerian Keuangan tak bisa terus diam. Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan wajib menurunkan tim investigasi independen untuk membongkar permainan jahat di balik nama besar Bea Cukai Batam.
Jika tidak, publik akan semakin yakin bahwa Bea Cukai adalah bagian dari sindikat perampok pendapatan negara.
Tonton video pengangkutan rokok ilegal dari Pelabuhan Tikus ke Kapal di sini.👇
TUNTUTAN MASYARAKAT:
- Tutup dan segel pelabuhan ilegal di Dapur 3 Barelang.
- Tangkap dan adili pelaku penyelundupan beserta bekingnya.
- Evaluasi total Bea Cukai Batam – copot pimpinan jika terbukti lalai atau kongkalikong.
- Usut keterlibatan oknum aparat, BP Batam, dan instansi terkait lainnya.
- Buka akses audit publik dan libatkan KPK serta PPATK..
Jika rokok ilegal terus dibiarkan, maka ke depan senjata api, narkoba, bahkan manusia bisa diselundupkan dengan modus yang sama.
Batam tak butuh penghianat berkedok pengabdi negara. Bongkar sarang mafia! Copot beking! Bersihkan Bea Cukai Batam !
Fransisco Chrons