Jayapura – Ketua LSM Barisan Rakyat Peduli Nusantara (Barapen), Edison, S.H., membantah pernyataan MK yang menyebut dirinya telah menerima bantuan dana lebih dari Rp200 juta terkait aktivitas tambang emas yang diduga ilegal di wilayah Malili, Jayapura.
Menurut Edison, pernyataan MK tersebut tidak akurat dan cenderung mengaburkan persoalan utama yang sedang diangkat oleh masyarakat.
“Itu tidak benar kalau dibilang saya yang terima semua. Dana itu juga mengalir ke media, ke pejabat, bahkan ke oknum aparat. Jangan cuma saya yang disudutkan,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).
Edison menyebut angka dana yang diklaim MK telah dibesar-besarkan. Ia juga menegaskan bahwa dirinya sudah lama tidak berkomunikasi dengan MK dan tidak lagi menerima bantuan dalam bentuk apa pun.
Lebih lanjut, Edison mengungkap bahwa bukan hanya LSM Barapen yang disebut-sebut menerima aliran dana dari MK. Ia menyebut LSM lain seperti WGAB (Wadah Generasi Anak Bangsa) juga diduga menerima dana rutin setiap bulan. Bahkan, ia menyinggung adanya keterlibatan oknum aparat penegak hukum.
“WGAB juga dapat jatah bulanan. Ada juga oknum aparat. Saya sebut saja inisial J,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak-pihak yang disebut Edison belum memberikan klarifikasi resmi. Di tengah sorotan publik, desakan kepada aparat penegak hukum untuk segera mengusut aliran dana dan keterlibatan pihak-pihak terkait pun semakin menguat.
Jo