Senggi – Tambang emas ilegal di Kampung Uskuar, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua, diduga bukan sekadar pelanggaran lingkungan biasa. Aktivitas yang merusak hutan dan mencemari Sungai Tami ini disebut-sebut telah berlangsung bertahun-tahun, dan lebih parah lagi, diduga disokong oleh setoran bulanan ke oknum aparat berpangkat.
Fakta ini diungkap Ketua LSM Barapen, Edison Suebu, yang menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat setempat serta hasil pantauan langsung di lapangan.
“Sudah menjadi rahasia umum di lapangan bahwa para pelaku tambang menyetor kepada oknum tertentu. Jika tidak, tak mungkin tambang ilegal seliar itu bisa beroperasi bebas tanpa satu pun tindakan hukum,” tegas Edison, Selasa (4/6/2025).
Tambang ilegal itu berada di wilayah sensitif perbatasan RI–Papua Nugini, lima jam perjalanan dari pusat pemerintahan Keerom. Namun alih-alih sulit diawasi, lokasi tersebut justru dijadikan tameng untuk pembiaran sistematis oleh pihak-pihak yang seharusnya menegakkan hukum.
Menurut Edison, aktivitas tambang telah menyebabkan kerusakan serius: deforestasi masif, pencemaran berat Sungai Tami, serta potensi konflik sosial akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Sungai yang selama ini menjadi nadi kehidupan warga kini berwarna kecoklatan dan tidak layak konsumsi.
“Kami tidak bicara soal pelanggaran administratif, ini sudah level kejahatan terorganisir yang merampas hak hidup masyarakat lokal dan menghancurkan ekosistem hutan,” kata Edison.
Kondisi ini menimbulkan kecemburuan sosial dan gesekan horizontal antara warga lokal dan pendatang, yang bisa meledak kapan saja jika tidak segera ditangani.
LSM Barapen mendesak KPK turun tangan, karena dugaan keterlibatan aparat dan oknum pejabat tak bisa ditangani secara lokal. Edison menyebut indikasi kuat bahwa aliran uang hasil tambang ilegal mengalir ke kantong oknum yang berada di posisi strategis.
“Kami minta KPK, Mabes Polri, dan bahkan TNI jika perlu, buka tuntas jaringan ini,” ujarnya.
Hingga berita ini dipublikasikan, tidak ada satu pun keterangan resmi dari Pemkab Keerom, Polres Keerom, maupun Dinas ESDM Papua. Sikap diam ini justru memperkuat kecurigaan publik bahwa ada kekuatan tak terlihat yang melindungi tambang emas ilegal tersebut.
Investigasi.News akan terus menggali dan mengungkap siapa saja aktor di balik bisnis haram yang kini mulai menuai perlawanan dari masyarakat adat dan aktivis lingkungan.
John
About The Author
